Selamat Datang di Blognya Bambang Alisanto "Math Edutainment"... Lets Fun to learn Mathematic
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Thursday 25 September 2014

Pentingnya Penguasaan Konsep dalam Matematika


Salah satu peristiwa yang dilansir detik.com ini sepertinya berita biasa saja. Tapi tidak bagi kita yang memang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap dunia pendidikan. Peristiwa Balada Perkalian Anak SD yang Bikin Heboh Sampai Menteri tersebut merupakan salah satu contoh betapa dunia pendidikan kita merindukan sosok pendidik (guru) yang benar-benar membelajarkan, fasilitator, dan sumber pengetahuan terutama bagi peserta didik di sekolah dasar. pada masalah tersebut jelas si guru ingin membelajarkan matematika (perkalian, red) secara konsep atau dalam bahasa kerennya di dunia pendidikan adalah "Menanamkan konsep".Tapi melihat coretan di kertas pekerjaan sang murid tanpa mengetahui bagaimana penjelasan dari sang guru sepertinya kita disuguhi kekejaman dan kesewenangan sang guru yang dengan begitu mudahnya menyalahkan pekerjaan murid yang secara konsep memang belum tepat tapi dengan hasil yang sebenarnya betul.
Matematika memang menyimpan banyak keunikan, melihat peristiwa ini penulis ingin menyampaikan beberapa kemungkinan, gagalnya "penanaman konsep" yang dilakukan oleh sang guru.
1. Tenaga pendidik (guru) jenjang sekolah dasar di Indonesia menggunakan sistem guru kelas. Hal ini menuntut seorang guru menjadi seorang generalis yang mampu memahami berbagai macam ilmu yang akan disampaikan kepada peserta didik di kelasnya. Akibatnya, guru tidak mampu memahami secara utuh konsep dari masing-masing bidang ilmu dan bagaimana mendistribusikannya kepada peserta didik.
2. Jenjang pendidikan dasar memerlukan tenaga pendidik yang memiliki/menguasai tahap/fasa perkembangan psikologi sesuai dengan usia anak-anak.

Dari masalah tersebut, dapat kita lihat beberapa yang perlu dipahami oleh guru tersebut :
6 x 4 = 4+4+4+4+4+4 =24
4 x 6 = 6+6+6+6 =24
Keduanya sama-sama menghasilkan 24. 
Apabila guru tersebut ingin memberikan penilaian yang adil, maka konsep penilaian yang digagas di kurikulum 2013 (authentic assesment) akan menjadi salah satu solusinya. Apabila sang guru memiliki pedoman penilaian misalnya sebagai berikut :
4 = Jika proses/tahap benar, hasilnya benar
3 = Jika proses/tahap salah, hasilnya benar
2 = Jika Tidak ada proses, hasilnya benar
1 = Jika tidak proses, hasilnya salah
0 = Jika tidak dikerjakan
Selain itu, guru juga memberikan pembetulan yang memadai yang memungkinkan anak tetap memiliki semangat dan motivasi untuk kembali melakukan yang terbaik dalam proses belajarnya.

Di luar pembahasa itu semua, ada indikasi bahwa pendidikan di Indonesia telah mengalami kemajuan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perhatian orang tua/wali murid yang begitu respek dan perhatian terhadap pendidikan anaknya. Terlebih lagi dalam pembelajaran matematika, penanaman konsep memang perlu ditekankan sejak dini, karena mempelajari ibu dari ilmu pengetahuan ini memang tidaklah muda. Akan tetapi seluruh sendi kehidupan ini tidak pernah terlepas dari penggunaan konsep-konsep yang diajarkan oleh matemaika.

Saturday 3 May 2014

Soal Kubus dan Balok



1.        Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh…
a.         2 buah persegi dan 4 buah persegi panjang
b.         8 buah persegi
c.         6 buah persegi
d.        4 buah persegi dan 2 buah persegi panjang
Download selengkapnya di di sini